Kuningan. Bhayangkara-Lipsus.com
Entah apa yang menjadi kendala di dalam masyarakat desa CILEULEUY, kecamatan Cigugur, kabupaten Kuningan.
Setelah mendapat demonstrasi oleh masyarakat desanya, Nendi Suhendi selaku Kepala Desa CILEULEUY, terkait pembangunan mesjid yang mangkrak. Nendi berjanji memenuhi apa yang menjadi aspirasi warganya yaitu membangun atau mengadakan kembali rumah Allah yang ada di desanya yaitu Mesjid “Miftahul Fallah ” , yang terletak depan balai desa ini.
Akhir bulan Agustus 2022,seorang hamba Allah yang merasa terketuk hatinya melihat permasalahan desa tentang pembangunan mesjid yang telah ramai di media sosial berniat membantu pembangunan mesjid hingga pengecoran agar bisa digunakan oleh masyarakat,demikian niat sang donatur imbuh Nendi. Alhamdulillah hari yang dijanjikanpun tiba dengan persiapan satu hari dan dirapatkan dengan beberapa pihak termasuk BPD desa CILEULEUY yang diwakili oleh Eman Herman, S. Pd, selaku ketua BPD,esok harinya langsung dimulailah restorasi mesjid
Tidak disangka pembangunan mesjid yang baru berjalan 2 hari ini mendapat pertentangan lagi dan meminta agar pembangunan mesjid ini dihentikan dulu oleh beberapa orang yang mana adalah ketua dan anggota BPD desa sendiri dengan alasan tidak masuk diakal, “kalau sampai pembangunan mesjid ini dihentikan hanya karena permintaan mereka bahwa, panitia pembangunan mesjid harus diganti.” Demi menjaga kondusivitas akhirnya kepala desa mengalah meminta waktu hari ketiga ini diselesaikan terlebih dahulu dan akhirnya pembangunan mesjid inipun ditunda dan dikendalikan oleh camat Cigugur.
Bukan rahasia lagi kalau faktor politik masih terasa panas didalam pemerintahan desa ini demikian ucapan lirih bernada sedih sang kepala desa, padahal saya berniat membangun desa ini seandainya memang ada beberapa orang masih tidak puas dengan hasil pilkades, yah mo dibilang apa itukan pilihan rakyat. Tinggal kita
duduk bersama mencari solusi,agar kita bersama sama membangun desa ini termasuk mesjid. Janganlah hanya karena adanya perbedaan pendapat sampai menyengsarakan dan mengahalang halangi keinginan masyarakat desa Cileuleuy, ucap Nendi lagi. Seandainya saya ada salah,saya minta maaf sebesar-besarnya dan minta dimaafkan. Mari kita bergandengan tangan membangun desa ini.(Lim)