Klaten – Bhayangkara-Lipsus.com. Pada hari Rabo 18/12/2024 Pelatihan menjahit pakaian dasar berbasis kompetensi yang diselenggarakan oleh Taylor Made Training, bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, yang di laksanakan 20 hari di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten kini sudah selesai.
Dalam sambutanya Danang Sekdes Tumpukan mengucapkan banyak terima kasih kepada BLK Surakarta yang berjasa sama dengan Kementerian Republik Indonesia yang telah memberikan program ini kepada warga kami di bidang program pelatihan menjahit pakaian dasar, kami mewakili dari para peserta dan Pemerintah desa, Kami terima kasih sekali karena program ini nantinya program ini mengarah kepada ibu semua juga bisa mengembangkan apa yang semua dapatkan dari proses belajar selama 20 hari .
Kami berharap kedepan jangan hanya melalui pelatihan saja karena yang paling terpenting adalah bagaimana terjadinya nanti mengembangkan apa yang telah panjenengan serap ilmunya dari para pelatih-pelatih yang sudah mengajarkan ilmu tentang kita menjahit pakaian dasar dari program pelatihan ini semoga bermanfaat dan bisa mengembangkan.Ujarnya.
Dalam kesempatan Arif Prapto Sarjowo, mewakili Kepala Sub Koordinator Bapak Ardanto Jatiwiyoto, SE, MM, dalam acara penutupan ini menyampaikan dengan adanya agenda yang bersamaan maka beliaunya mengutus kami bersama tim untuk menghadiri acara penutupan pelatihan berbasis kompetensi Taylor made training kejuruaan kajian teknologi program pelatihan penjahit pakaian dasar di Desa Tumpukan, Kecamtan Karangdowo, Kabupaten Klaten.
Menurutnya “kegiatan pelatiahan ini pihak desa dan kami bekerja sama berkolaborasi menyelenggarakan pelatihan ini, yang mana dalam mounya kita diatur salah satunya desa menyediakan tempat kemudian peserta, dan listrik apabila memang dibutuhkan, kemudian kami dari Surakarta dalam hal ini dari kementerian tenaga kerja yang di pusat kami Surakarta yang mewakili
Ia menjelaskan “awal adanya proses pelatihan ini tentunya diawali dengan proposal masuk ke kami secara online atau lewat kami secara langsung dan kami menilai, kemudian kalau kira-kira ada yang perlu kami harus datangkan untuk minta keterangan atau perlu kami kunjungi, Jadi kami mengagendakan untuk identifikasi dan verifikasi tahap menerima proposal itu tadi.paparnya..
Masih lanjut Arif, setelah menerima itu barulah kita membuat segala macam surat penetapan untuk desa ini dapat pelatihan, kemudian kita tentukan juga waktunya kapan pelaksanaannya, kemudian peralatan dan uang saku, makan siang kita bantu. dari maksudnya satu dari kementerian lewat istirahat Untuk peserta pelatihan ada 16 orang peserta, dan itu tidak boleh kurang tidak boleh lebih. dan setiap peserta wajib membuat akun siap kerja, jelasnya.
“Harapan kami tentunya sama dengan pemerintah desa masyarakatnya yang mungkin tidak berlebihan seandainya berharap juga untuk bisa untuk dipakai untuk berusaha ataupun bekerja ke perusahaan”,
Selain itu dengan adanya pelatihan ini peserta bisa lebih mengembangkan, karena ini masih sifatnya masih dasar, dengan dasar yang sudah diterima itu mereka atau peserta akan bisa lebih mengembangkan diri dan lebih menambah kemampuan mereka. Pungkasnya. (san)